Nyebur di dunia bisnis maupun tidak, kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan kata ‘retail‘. Rasa-rasanya, retail adalah salah satu kata yang paling sering disebut ketika seseorang membicarakan tentang jualan, pun produk yang dijual biasanya bersinggungan langsung dalam kegiatan sehari-hari kita. Meskipun begitu, kalau diminta menjelaskan apa sebenarnya maksud bisnis yang satu ini, bisa jadi masih banyak yang kebingungan.
Ternyata retail sendiri ada berbagai jenisnya lo, bentuknya bukan cuma minimarket saja. Nah, biar rasa penasaranmu bisa terpenuhi, simak yuk penjelasan selengkapnya berikut ini!
Bisnis retail populer karena barang yang dijual biasanya bersinggungan langsung dengan para konsumen
Retail adalah sebuah proses perdagangan di mana barang atau jasa langsung ditawarkan kepada konsumen tingkat akhir. Biasanya sih produk-produk ini akan langsung digunakan oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya makanan, minuman, sabun, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Usaha retail juga bisa digunakan sebagai perantara antara produsen atau grosir dengan konsumen yang hanya akan membeli dalam jumlah yang lebih kecil.
Makanya contoh retail yang sering muncul adalah minimarket di mana setelah membeli barang dari sana konsumen bisa langsung memakai barang yang dibeli. Padahal ada contoh perusahaan retail yang lain misalnya Matahari Departmen Store, Ramayana, Hypermart, Indomaret, Mc Donald’s, KFC, dll.
Meskipun mungkin terlihat sama dan fokus pada penjualan eceran, namun ternyata ada berbagai jenis bisnis retail lo
Berdasarkan produk yang dijual:
- Product retail: Menjual barang
- Service retail: Menjual jasa
- Non-store retail: Menjual produk dengan perantara
Berdasarkan skala usaha:
- Retail besar: Barang yang disediakan dalam jumlah besar, misalnya supermarket, hypermarket, atau swalayan
- Retail kecil menetap: Jumlah barang yang dijual relatif lebih kecil dan biasanya dijual di toko atau kios
- Retail kecil tidak berpangkal: Retail kecil yang berjualan dengan cara berkeliling
Berdasarkan kepemilikan:
- Retail mandiri atau independent: Dikelola secara mandiri tanpa terhubung dengan toko lainnya
- Retail waralaba: Melibatkan franchisor dan franchisee di mana franchisee akan mendapatkan produk dan mengikuti peraturan dari franchisor
- Retail corporate chain: Retail yang berada di bawah sebuah grup perusahaan besar seperti misalnya swalayan
Berdasarkan bentuk tokonya
- In-store retailing: Pembeli datang langsung ke toko dan langsung melakukan transaksi di sana
- Non-store retailing: Retail tanpa toko di mana pembeli tak perlu berhadapan langsung namun transaksi dilakukan secara online melalui e-commerce
Ada beberapa fungsi dari bisnis retail bagi berbagai pihak, mungkin juga sudah kamu rasakan selama ini
Keberadaan bisnis retail sebagai perantara antara konsumen dengan grosir atau produsen yang biasanya memproduksi banyak barang untuk kembali dijual dan mendapat keuntungan memiliki fungsinya yang lain yaitu:
- Konsumen akan lebih mudah memperoleh barang yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil sesuai dengan yang memang diperlukan saja.
- Untuk memperoleh keuntungan maka produsen harus membuat barang dalam skala yang relatif lebih besar, bisnis retail akan membantunya untuk mendistribusikan barang ini.
- Pengusaha retail juga berperan sebagai ujung tombak pemasaran yang akan langsung berhadapan dengan para konsumen.
- Barang yang ditawarkan oleh para retailer juga lebih bervariasi dengan harga yang juga tak kalah beragam.
Nah, sekarang gambaran akan perusahaan retail sudah semakin jelas, kan? Meskipun identik dengan minimarket namun perusahaan ini juga bergerak di bidang yang lain seperti makanan juga lo. Bisnis ini juga menjadi salah satu yang nggak ada matinya karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan sehari-hari para konsumen.
Sumber: Mengenal Bisnis Retail yang Nggak Ada Matinya, Ternyata Bukan Cuma Minimarket Aja! (hipwee.com)